Wednesday, April 4, 2012

Teleskop Luar Angkasa

A space observatory is any instrument (such as a telescope) in outer space which is used for observation of distant planets, galaxies, and other outer space objects. This category is distinct from other observatories located in space that are pointed toward the earth for the purpose of reconnaissance and other types of information gathering.

Introduction

A large number of observatories have been launched into orbit, and most of them have greatly enhanced our knowledge of the extraterrestrial universe.

Performing astronomy from the Earth's surface is limited by the filtering and distortion of electromagnetic radiation (scintillation or twinkling) due to the atmosphere. Some terrestrial telescopes (such as the Very Large Telescope) can reduce atmospheric effects with adaptive optics. A telescope orbiting the Earth outside the atmosphere is subject neither to twinkling nor to light pollution from artificial light sources on the Earth.

Space-based astronomy is even more important for frequency ranges which are outside of the optical window and the radio window, the only two wavelength ranges of the electromagnetic spectrum that are not severely attenuated by the atmosphere. For example, X-ray astronomy is nearly impossible when done from the Earth, and has reached its current importance in astronomy only due to orbiting X-ray telescopes such as the Chandra observatory and the XMM-Newton observatory. Infrared and ultraviolet are also greatly blocked.

Space observatories can generally be divided into two classes: missions which map the entire sky (surveys), and observatories which make observations of chosen parts of the sky.

Many space observatories have already completed their missions, while others continue operating, and still others are planned for the future. Satellites have been launched and operated by NASA, ESA, Japanese Space Agency and the Soviet space program later succeeded by Roskosmos of Russia.

History

In 1946, American theoretical astrophysicist Lyman Spitzer was the first to conceive the idea of a telescope in outer space, a decade before the Soviet Union launched the first satellite, Sputnik.



Spitzer's proposal called for a large telescope that would not be hindered by Earth's atmosphere. After lobbying in the 1960s and 70s for such a system to be built, Spitzer's vision ultimately materialized into the world's first space-based optical telescope, Hubble Space Telescope, which was launched on April 20, 1990 by the Space Shuttle Discovery (STS-31).

Saturday, March 3, 2012

List of Space Telescopes

This list of space telescopes (astronomical space observatories) is grouped by major frequency ranges: gamma ray, x-ray, ultraviolet, visible, infrared, microwave and radio. Telescopes that work in multiple frequency bands are included in all of the appropriate sections. Space telescopes that collect particles, such as cosmic ray nuclei and/or electrons, as well as instruments that aim to detect gravitational waves, are also listed. Missions that look solely within our solar system, including the Earth, other planets within our system and our Sun, are excluded; see List of Solar System probes for these.

Two values are provided for the dimensions of the initial orbit. For telescopes in Earth orbit, the min and max altitude are given in kilometers. For telescopes in solar orbit, the minimum distance (periapsis) and the maximum distance (apoapsis) between the telescope and the center of mass of the sun are given in astronomical units (AU).

Friday, February 17, 2012

Teleskop Luar Angkasa Hubble


Teleskop angkasa Hubble adalah sebuah teleskop luar angkasa yang berada di orbit bumi. Nama Hubble diambil dari nama ilmuwan terkenalAmerikaEdwin Hubble yang juga merupakan penemu hukum Hubble. Sebagian besar dari benda-benda angkasa yang telah berhasil diidentifikasi, adalah merupakan jasa teleskop Hubble.

Sejarah



Pada tahun 1962, Akademi Sains Nasional Amerika merekomendasikan untuk membangun sebuah teleskop angkasa raksasa. Tiga tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1977, kongres mulai mengumpulkan dana untuk proyek tersebut. Pada tahun yang sama pula, pembuatan teleskop angkasa Hubble segera dimulai.

Konstruksi teleskop Hubble, berhasil diselesaikan pada tahun 1985. Hubble di'angkasakan' untuk pertama kalinya pada tanggal 25 April 1990. Padahal, Hubble direncanakan untuk mulai dioperasikan pada tahun 1986. Tetapi, pengoperasiannya ditunda sementara karena bencana Pesawat Angkasa Challenger. Beberapa tahun setelah dioperasikan, Hubble mengirim gambar yang buram dan tidak jelas. Pada akhirnya NASA menemukan bahwa lensa pada teleskop tersebut bergeser sebanyak 1/50 ketebalan rambut manusia! Pada bulan Desember 1993, pesawat ulang-alik Endeavordikirim untuk memodifikasi Hubble dengan menambahkan kamera baru untuk memperbaiki kesalahan pada lensa primernya.

Ukuran


  • Teleskop: Ketebalan mencapai 13,1 meter (43,5 kaki), berdiameter 4,27 meter (14,0 kaki) dan memiliki berat 11.000 kilogram. Ukuran Hubble hampir sama dengan sebuah bus sekolahTabung oranye yang ada pada teleskop adalah sumber tenaga Hubble.
  • Lensa: Lensa primer teleskop Hubble, berdiameter 2,4 m (8 kaki), dan beratnya mencapai 826 kilogram. Lensa ini terbuat dari kaca silikayang dilapisi oleh lapisan tipis aluminum murni untuk merefleksikan cahaya. Selain lapisan aluminum, lensanya juga memiliki lapisanmagnesium fluorida yang berguna untuk mencegah oksidasi dan sinar ultraviolet (UV) dari matahari agar lensa tidak cepat rusak.

Cara kerja



Pertama-tama, Hubble menangkap gambar. Setelah diterima oleh teleskop, gambar tersebut akan diubah menjadi kode digital dan diradiasikan ke bumi dengan menggunakan antena yang memiliki kemampuan mengirimkan data 1 juta bit per detik. Setelah kode digital diterima oleh stasiun di bumi, kode itu akan diubah menjadi foto dan spektrograf (sebuah instrumen yang digunakan untuk mencatat spektrum astronomikal).
Teleskop ini dapat berjalan 5 mil per detik. Hubble dapat berkeliling lebih dari 150 juta mil per tahun (± 241 juta kilometer).


Sumber:
http://astrophysicsblogs.blogspot.com/2007/12/hubble-space-telescope.html

Sunday, January 1, 2012

Visi dan Misi

Perencanan Pembuatan Teleskop Luar Angkasa Indonesia

Visi

Peluncuran Wahana Teleskop Luar Angkasa Indonesia

Misi

Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi luar angkasa

Program

Tahap-Tahap Pembangunan

2010-2015

Perencanaan dan Analisa Program Pembuatan Teleskop Luar Angkasa

Program 1000 orang Doktor dalam bidang ini.

2015-2020

Proses Pembuatan Detail Proposal

2020-2025

Perencanaan Pembangunan Statsiun Pengendali

2025-2030

100 Orang Doktor dalam bidang Ini telah ada

2030-2035

Proses Pembuatan Awal Teleskop

2035-2040

Tahap Uji Coba dan Lulusnya sekitar 800 Doktor dalam bidang ini

2040-2045

Proses Peluncuran dan Pengambilan Gambar Pertama